banner 728x250

Kota Adipura Parigi Moutong di Kepung Sampah

Sampah berserakan di pasar sentral parigi.

Parimo,Updatesulawesi – Jauh api dari panggang istilah tersebut patut disematkan pada Kabupaten Parigi Moutong yang marak dibicarakan warga netizen di sosial media,lantaran banyaknya sampah yang menumpuk.

Penumpukan sampah yang terjadi dilokasi pasar sentral Parigi, Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, dikeluhkan warga setempat.

banner 728x90

Padahal Parigi Moutong merupakan kota adipura yang sebelumnya telah dicanangkan pemda dan bahkan ditahun 2024 mendapatkan gelar tersebut.

Pantauan dilokasi tersebut tumpukan sampah meluber nyaris menutupi badan jalan tepatnya disisi bagian selatan pasar sentral Parigi yang tidak mendapatkan respon cepat dari dinas terkait. Selasa (04/03/2025).

Baca berita lainnya :  Haul Sis Aldjufri ke - 57 Dipadati Puluhan Ribu Abnaulkahirat

Selain warga yang tinggal dilokasi pasar, sejumlah pengendara yang melintas juga mengeluhkan jalur tersebut.

Sebab, tumpukan sampah itu nyaris memakan semua badan jalan.Aden (53), salah satu warga Parigi mengaku sering mengeluhkan tumpukan sampah tersebut.

Sebab, membuat mereka yang ada dilokasi maupun pengendara sulit untuk melintas ke arah timur atau sebaliknya.

“Tumpukan sampah ini kami lihat sudah beberapa hari tidak diangkut petugas sampah DLH. Sehingga, volumenya semakin bertambah dan hampir menutupi jalanan,” ujarnya.

Baca berita lainnya :  Wabup Parimo Sebut Tiga Komoditi Belum Berikan Dampak Penghasilan Untuk Daerah

Tumpukan sampah juga kata dia, menimbulkan bau tak sedap.

Kemudian, mobil dan motor yang melintas dijalur itu mereka harus pelan-pelan karena menghindari sampah yang menumpuk.

Ia berharap, ada penanganan serius dari tumpukan sampah itu oleh Dinas terkait agar tidak meresahkan masyarakat.

“Semoga saja ditangani secepatnya. Supaya tidak ada lagi tumpukan sampah di jalan itu,” ujarnya.

Sementara, pengawas lapangan DLH Kabupaten Parigi Moutong, Farlan mengatakan, tumpukan sampah terjadi lantaran petugas melakukan pengakutan hanya satu kali sehari.

“Kami hanya menerapkan satu kali pengangkutan sehari. Sebab, banyak titik sampah yang harus diangkut,” terangnya.

Baca berita lainnya :  Penyaluran Sertifikasi Guru Diambil Alih Kemendikdasmen, Ratusan Guru di Parimo Masih Tertunda

Ia juga meminta kepada warga untuk membuang langsung sampah ditempat pembuangan yang ada di Desa Jononunu, Kecamatan Parigi Tengah.

Karena menurut dia, jaraknya tidak terlalu jauh dari Kota Parigi.

“Kami minta pada warga Parigi yang mambuang sampah di pasar itu kalau bisa sampahnya langsung bawa ke tempat pembuangan sampah di Desa Jononunu saja supaya tidak terlalu menumpuk sampah dilokasi pasar kan jarak tidak terlalu jauh dari Parigi,” ujarnya.

Total Views: 100

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *