
Parimo,Updatesulawesi — Balai Bahasa Provinsi Sulawesi Tengah menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) bagi komunitas penggerak literasi di Kabupaten Parigi Moutong.
Kegiatan ini berlangsung selama tiga hari, mulai 10 hingga 12 Juni 2025, dan diikuti oleh puluhan perwakilan komunitas literasi dari berbagai wilayah di kabupaten tersebut.
Menurut Widyabasa Ahli Madya Balai Bahasa Sulteng, Songgo Siruah, S.Pd., M.Pd., kegiatan ini merupakan bagian dari program prioritas Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.
“Selain literasi, kami juga menjalankan program revitalisasi bahasa daerah serta penginternasionalan Bahasa Indonesia,” ujar Songgo saat ditemui di sela-sela kegiatan, Rabu (11/06/2025).
Ia menjelaskan bahwa pada tahun 2025, program literasi dari Balai Bahasa Sulteng difokuskan di tiga kabupaten, yakni Donggala, Parigi Moutong, dan Poso. Kegiatan serupa telah dilaksanakan di Donggala, dan setelah Parigi Moutong, Bimtek berikutnya dijadwalkan di Kabupaten Poso.
Tujuan utama dari Bimtek ini adalah untuk meningkatkan kapasitas pengurus dan anggota Taman Baca Masyarakat (TBM) agar mampu berperan aktif dalam menggerakkan literasi di lingkungan masing-masing.
Dalam pelaksanaannya, Balai Bahasa menghadirkan narasumber yang relevan dengan kebutuhan peserta agar materi yang diberikan langsung dapat diaplikasikan di lapangan.
“Setelah para pegiat ini berdaya, mereka diharapkan bisa memberdayakan masyarakat sekitar. Misalnya, jika ditemukan warga yang belum bisa membaca atau berhitung, maka bisa langsung diberikan pendampingan,” jelas Songgo.
Ia juga menegaskan bahwa kegiatan ini mendukung upaya pemerintah dalam menyediakan akses pendidikan nonformal yang inklusif dan berkualitas. Oleh karena itu, Songgo mendorong para pegiat literasi agar dapat menjalin kolaborasi dengan aparat pemerintah setempat.
“Kolaborasi ini penting agar program pemerintah daerah bisa didukung dan disinergikan dengan kegiatan taman baca masyarakat,” pungkasnya.
Kegiatan ini diharapkan mampu memperkuat ekosistem literasi di Parigi Moutong dan menjadikan TBM sebagai ujung tombak pembelajaran di luar sekolah formal.