
Parimo,Updatesulawesi – Tim SAR gabungan kembali berhasil mengevakuasi satu korban tanah longsor di kawasan Gunung Talenga, Desa Lambunu, Kecamatan Bolano Lambunu, Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah.
Korban yang berhasil ditemukan dan diidentifikasi pada Selasa (24/06) tersebut bernama Sahrat alias Eo, laki-laki berusia 43 tahun, warga Desa Anutapura.
Keberhasilan ini menambah jumlah korban yang telah ditemukan menjadi tiga orang, setelah sebelumnya dua korban lainnya, Faisal dan Arun, ditemukan pada Senin malam (23/06).
Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Sulawesi Tengah, Akris Fatah, membenarkan informasi tersebut saat ditemui langsung di Posko Evakuasi Bencana Longsor Gunung Talenga.
“Tim SAR gabungan sudah evakuasi korban ketiga, berarti sisa empat orang lagi yang akan dilakukan pencarian,” tegas Akris.
Ia juga menyampaikan bahwa operasi SAR yang telah berjalan selama tiga hari itu akan diperpanjang selama empat hari ke depan.
Proses pencarian ini melibatkan berbagai unsur, termasuk Basarnas Palu, Polres Parigi Moutong, Satbrimob Polda Sulteng, BPBD, dan TNI.
Kapolres Parigi Moutong, yang turut berada di lokasi, memastikan bahwa korban ketiga yang ditemukan merupakan warga Desa Anutapura bernama Sahrat.
Sementara itu, Kepala Kantor Basarnas Palu, Moh. Rizal, menjelaskan bahwa proses pencarian masih akan terus dilakukan mengacu pada Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2014 tentang Pencarian dan Pertolongan, yang mengatur masa pencarian selama tujuh hari.
“Jarak tempuh dari posko ke lokasi kejadian memakan waktu sekitar empat jam menggunakan kendaraan berat, dengan medan berbatu dan sangat sulit diakses,” terang Rizal.
Ia juga menyebutkan bahwa salah satu kendala utama yang dihadapi tim SAR adalah harus melintasi arus sungai sebanyak 12 kali dengan kondisi air yang deras dan mencapai ketinggian di atas perut orang dewasa.
“Setibanya di lokasi, kami melihat area longsor cukup luas, sementara alat berat yang digunakan masih sangat terbatas,” imbuhnya.
Untuk mempercepat proses pencarian, tim SAR gabungan telah menambah satu unit excavator guna mendukung alat berat yang sebelumnya sudah beroperasi.
“Setelah tujuh hari operasi SAR, kami akan melakukan evaluasi dan diskusi bersama seluruh stakeholder untuk menentukan langkah selanjutnya dalam pencarian korban yang belum ditemukan,” pungkas Rizal.