banner 728x250

TPID Sulteng Tinjau Pasokan Beras di Parimo

Kepala Dinas TPHP Provinsi Sulteng,Nelson Meutubun didampingi Plt.Kadis TPHP Parimo,Sunarti serta Kabag OPS Polres, Kompol Burhanudin saat berada di Bulog Olaya.(18/07).Foto.Prokopim Setda Parimo

Parimo,Updatesulawesi– Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah melalui Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) terus menggencarkan langkah-langkah strategis untuk mengendalikan inflasi pangan.

Salah satu upaya nyata dilakukan dengan melakukan kunjungan lapangan ke Kabupaten Parigi Moutong (Parimo), daerah sentra pangan penting di wilayah Sulteng, pada Jumat pagi (18/07).

banner 728x90

Rombongan TPID yang dipimpin langsung oleh Asisten II Perekonomian dan Pembangunan Setdaprov Sulteng, Dr. Rudi Dewanto, menyambangi Gudang Bulog Olaya serta dua pasar tradisional, yakni Pasar Sentral Parigi dan Pasar Tolai.

Kunjungan ini turut melibatkan perwakilan Bank Indonesia, Bulog Kanwil Sulteng, Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura, serta unsur TPID lainnya.

Dari hasil pantauan di lapangan, stok beras SPHP (Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan) di Gudang Bulog Parimo tercatat aman, dengan jumlah mencapai lebih dari 10.600 ton.

Baca berita lainnya :  Pasca Putusan MK,Faisan Badja di Minta Dampingi Ibrahim Hafid

Angka ini dinilai cukup untuk mencukupi kebutuhan masyarakat hingga musim panen berikutnya.

“Masyarakat tidak perlu khawatir. Stok beras SPHP cukup, dan pemerintah akan terus hadir dengan intervensi harga melalui program Gerakan Pangan Murah. Kita harus jaga agar tidak terjadi panic buying ataupun penimbunan,” tegas Dr. Rudi Dewanto.

Saat ini, harga beras umum di pasar berkisar Rp16.000/kg, sementara beras SPHP dijual seharga Rp12.500/kg.

Untuk menstabilkan harga di tingkat konsumen, TPID bersama Bulog dan dinas terkait siap menggelar operasi pasar secara bertahap dan menyeluruh.

Baca berita lainnya :  Satresnarkoba Polres Parimo : Dalam Dua Bulan Ungkap 12 Kasus Narkoba

Kinerja pengendalian inflasi di Kabupaten Parigi Moutong pun menunjukkan hasil positif.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), inflasi year-on-year (yoy) per Juni 2025 berada di angka 3,12%, lebih rendah dari rata-rata nasional.

Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Parimo, Syamsu Nadjamudin, menegaskan pentingnya sinergi lintas sektor dalam menjaga stabilitas harga dan daya beli masyarakat.

“Kami bergerak bersama TPID provinsi, Bulog, Dinas Perindag, Dinas Ketahanan Pangan, dan Satgas Pangan Polri. Intervensi ini menjadi bagian penting dari program 100 hari kerja Bupati dan Wakil Bupati Parimo,” ungkap Syamsu.

Distribusi beras SPHP akan dilakukan melalui pedagang lokal yang telah bermitra dengan pemerintah, dengan pengawasan ketat oleh Satgas Pangan Polres Parimo untuk mencegah spekulasi harga.

Baca berita lainnya :  Pemkab Parigi Moutong Tegaskan Dukungan untuk Program BERANI Sehat

TPID optimistis bahwa melalui kesiapan pasokan dan intervensi harga yang terukur, stabilitas harga pangan, khususnya beras, akan segera tercapai.

Program Gerakan Pangan Murah dan Operasi Pasar akan terus digelar di titik-titik strategis, termasuk wilayah yang berpotensi mengalami lonjakan harga.

Pemerintah juga mengimbau masyarakat untuk tetap tenang, tidak menimbun, dan membeli kebutuhan pangan secara bijak.

Kedepan, fokus jangka menengah akan diarahkan pada penguatan ketahanan pangan lokal, distribusi yang efisien, serta perlindungan konsumen di akar rumput.

Total Views: 121

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *