
Parimo, Updatesulawesi– Aktivitas pertambangan di Kayuboko, Kabupaten Parigi Moutong (Parimo), Sulawesi Tengah, diduga kuat menjadi penyebab kerusakan ribuan terumbu karang di wilayah pesisir.
Lumpur hasil tambang yang mengalir ke laut menutup permukaan karang dan mengancam ekosistem bawah laut.
Sejumlah nelayan melaporkan hasil tangkapan ikan semakin berkurang sejak perairan di sekitar Kayuboko berubah keruh akibat sedimentasi lumpur.
Kondisi ini tidak hanya merusak terumbu karang, tetapi juga memengaruhi biota laut yang menjadi sumber penghidupan masyarakat pesisir.
“Dulu air laut jernih, ikan banyak. Sekarang keruh, banyak karang tertutup lumpur,” ungkap Yunus, Senin (25/08).
Selain itu, kerusakan ekosistem laut dikhawatirkan berdampak jangka panjang pada keberlanjutan perikanan di Parimo.
Aktivis lingkungan mendesak pemerintah daerah segera turun tangan melakukan kajian dan evaluasi izin tambang di Kayuboko.
“Kerusakan terumbu karang bukan hanya soal ekologi, tapi juga soal ekonomi masyarakat pesisir yang menggantungkan hidup dari laut,” kata Abdul.
Hingga kini, pihak pengelola tambang ilega maupun pemerintah setempat belum memberikan keterangan resmi terkait dugaan pencemaran tersebut.
Masyarakat berharap ada langkah cepat untuk memulihkan ekosistem dan menghentikan kerusakan lebih lanjut.