banner 728x250

Kisah Pilu Aeman, Warga Toribulu Hidup di Rumah Tak Layak Huni

Dua ASN saat berkunjung ke rumah Aeman.

Parimo,Updatesulawesi.id – Di tengah gegap gempita pembangunan dan rutinitas politik lima tahunan, masih ada warga yang hidup dalam kondisi jauh dari kata layak.

Seperti dialami Bapak Aeman, warga Desa Sienjo, Kecamatan Toribulu, Kabupaten Parigi Moutong (Parimo) Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng).

banner 728x90

Ia bersama anak perempuannya menempati rumah sederhana yang nyaris roboh. Lantai masih berupa tanah, atap dari daun rumbia yang sudah rapuh dan bocor, membuat mereka harus basah kuyup setiap kali hujan turun.

Tempat tidur dan perabot rumah tangga pun ikut terendam air.

Baca berita lainnya :  Penyaluran Sertifikasi Guru Diambil Alih Kemendikdasmen, Ratusan Guru di Parimo Masih Tertunda

Lebih memilukan, keterbatasan ekonomi membuat anak perempuan Aeman terpaksa berhenti sekolah.

Harapan untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang SMA pupus karena tak mampu menanggung biaya.

“Untuk makan sehari-hari saja pas-pasan,” ucap Aeman dengan nada lirih.

Banyak aparat desa maupun dari kecamatan yang telah datang ke rumahnya, bahkan mengambil gambar dan meminta identitas kependudukan.

Namun hingga kini, janji bantuan tak pernah terealisasi.

“Bapak adalah orang ke-20 yang datang, tapi tidak ada kabar apa-apa sampai sekarang,” kata Aeman kepada warga yang menyambanginya.

Baca berita lainnya :  197 Calon Jamaah Haji Resmi di Lepas Pemda Parimo

Kondisi ini menimbulkan keprihatinan mendalam. Beberapa warga yang datang akhirnya hanya bisa bersilaturahmi dan menyisihkan sedikit rezeki untuk keluarga Aeman.

Seruan donasi pun mulai digaungkan agar beban hidupnya dapat sedikit teringankan.

Namun di balik kisah pilu ini, terselip kritik keras terhadap pemerintah daerah Kabupaten Parimo.

Pasalnya, kasus Aeman dinilai mencerminkan kegagalan dalam menghadirkan kesejahteraan sosial bagi masyarakat.

“Ini bukti nyata lemahnya perhatian pemerintah daerah. Anggaran ratusan miliar digelontorkan tiap tahun, tetapi rakyat kecil masih hidup di rumah bocor dengan lantai tanah. Demokrasi hanya berhenti di bilik suara, sementara janji kesejahteraan tidak pernah sampai,” kritik salah seorang tokoh pemuda Parimo, Irhan.

Baca berita lainnya :  Tambang Ilegal di Desa Torono Mentawa di Duga Milik Cawi,Ambon dan Kholik

Kisah Aeman menjadi potret kontras antara kebijakan pemerintah yang kerap membanggakan pembangunan dengan kenyataan di lapangan yang masih menyisakan warga hidup dalam kesulitan.

Masyarakat berharap, pemerintah daerah segera turun tangan memberikan solusi nyata, bukan sekadar janji.

Total Views: 182

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *