banner 728x250

Titiek Soeharto: Program Makan Bergizi Gratis Tak Perlu Dihentikan, Fokus pada Evaluasi Daerah Bermasalah

Ketua Komisi IV DPR RI, Siti Hediati Hariyadi Soeharto.Selasa (07/10).Foto Gerindra

Yogyakarta,Updatesulawesi.id — Ketua Komisi IV DPR RI, Siti Hediati Hariyadi Soeharto atau yang dikenal dengan nama Titiek Soeharto, menilai program Makan Bergizi Gratis (MBG) tidak perlu dihentikan secara menyeluruh meskipun tengah dilakukan evaluasi akibat maraknya kasus keracunan di beberapa daerah.

“Tidak perlu semuanya diberhentikan. Di Yogyakarta ini kan tidak ada masalah, masa harus dihentikan juga, kan kasihan. Jadi yang perlu dievaluasi itu hanya daerah-daerah yang ada masalah,” ujar Titiek usai meninjau pelaksanaan MBG di SDN Pujokusuman I, Kota Yogyakarta, Selasa (07/10).

banner 728x90

Titiek menegaskan, kasus keracunan di sejumlah wilayah seharusnya menjadi pelajaran bagi Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) agar lebih berhati-hati dan teliti dalam proses penyiapan maupun penyajian makanan bergizi di daerah masing-masing.

Baca berita lainnya :  Pemerintah Luncurkan Program Cek Kesehatan Gratis

Menurutnya, hal terpenting dari pelaksanaan program ini adalah penerapan standar kebersihan, pola memasak, serta penyajian makanan yang sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP).

Selain itu, setiap SPPG juga wajib memiliki sejumlah syarat administrasi dan teknis, termasuk Sertifikat Laik Higienis dan Sanitasi (SLHS).

Baca berita lainnya :  Presiden Prabowo: Negara Hormati Kebebasan Berpendapat, Namun Tegas Lawan Anarkisme

“Yang paling penting itu higienis. Piring dan peralatan makan harus bersih, proses memasak juga harus diperhatikan. Jangan sampai masaknya tengah malam, lalu pagi sudah basi. Itu semua harus benar-benar diawasi,” tegasnya.

Lebih lanjut, Titiek menjelaskan bahwa Badan Gizi Nasional (BGN) telah menjatuhkan sanksi tegas berupa penghentian operasional terhadap SPPG yang terbukti bermasalah.

Baca berita lainnya :  Panglima TNI Kirim Pasukan Bantu Penyaluran Makanan di Gaza

“Ini menyangkut nyawa banyak anak-anak, jadi pengawasan harus ketat dan setiap penyelenggara wajib bertanggung jawab penuh,” pungkasnya.

Total Views: 60

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *