banner 728x250

MBG Ditolak di SMA 1 Parigi, Kepsek : Saya Tahu Ada Penolakan Selesai Sholat Jumat

Paketan menu MBG yang di tolak di SMA 1 Parigi. Jumat,24 (24/10).Foto .SPPG

Parimo,Updatesulawesi.id – Pengelola program Makan Bergizi Gratis (MBG) Kelurahan Bantaya,Kecamatan Parigi, Kabupaten Parigi Moutong (Parimo) Hartati Ishak menyayangkan tindakan pihak SMA Negeri 1 Parigi yang menolak pengantaran makanan pada Jumat (24/10).‎‎

Hartati menjelaskan, pengantaran makanan dilakukan masih dalam waktu yang telah disepakati bersama pihak sekolah.

banner 728x90

‎“Anggota saya mengantar makanan pukul 10.50, namun ditolak oleh pihak sekolah. Katanya, kepala sekolah berpesan agar pengantaran lewat pukul 10.00 tidak diterima,” ungkapnya.‎‎

Baca berita lainnya :  Bupati Parimo Terbitkan Larangan Tambang Ilegal, Tindak Lanjut Surat Gubernur Sulteng

Menurut Hartati, batas waktu pengantaran yang telah disepakati bersama pihak sekolah sebenarnya hingga pukul 11.00.‎

“Atas penolakan itu, puluhan siswa penerima manfaat MBG terpaksa datang langsung ke dapur MBG untuk mengambil jatah makan mereka,” ujarnya.

‎‎Ia menambahkan, kejadian ini tidak hanya merugikan pihak dapur MBG, tetapi juga para siswa penerima manfaat yang seharusnya mendapatkan makanan tepat waktu.‎

Hartati menegaskan, pihaknya telah bekerja maksimal sesuai standar operasional prosedur (SOP) untuk memastikan pengantaran dilakukan tepat waktu, mengingat ribuan sekolah penerima manfaat yang harus dilayani setiap harinya.

Baca berita lainnya :  Mantan Koordinator Tagana Kritik Program TMS di Parimo, Dinilai Abaikan Kelembagaan

‎‎Sementara itu, Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Parigi ,Drs Ardin M.Pd yang dikonfirmasi melalui sambungan telepon mengatakan baru mengetahui adanya penolakan makanan tersebut melalui pesan WhatsApp, karena pada saat kejadian dirinya tidak berada di sekolah.‎

“Saya baru tahu ada penolakan setelah salat Jumat. Biasanya setiap kali ada keterlambatan pengantaran selalu ada konfirmasi ke saya. Jadi mungkin ini hanya miskomunikasi,” jelasnya.‎‎

Baca berita lainnya :  KPK Tangkap Bupati Kolaka Timur

Ia juga membenarkan bahwa sekolah memang tidak menerima pengantaran makanan yang datang melewati pukul 10.00, namun berjanji akan menindaklanjuti masalah ini.

‎“Besok kami akan mengundang pihak dapur untuk membicarakan kejadian ini. Kami berharap ada komunikasi yang lebih baik agar hal seperti ini tidak terulang lagi. Saya juga menyayangkan keterlambatan informasi yang menyebabkan kerugian bagi kedua belah pihak,” tutupnya.

Total Views: 401

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *