
Parimo, Updatesulawesi.id — Ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kabupaten Parigi Moutong, Faisan Badja resmi menutup seleksi atlet bulu tangkis pada Pekan Olahraga Kabupaten (Porkab) VI yang dirangkaikan dengan Kejuaraan Kabupaten (Kejurkab) tahun 2025.
Penutupan kegiatan berlangsung di GOR PUPRP Parigi, Minggu (23/11).
Faisan kembali mengingatkan kepada seluruh pengurus Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI) Parigi Moutong agar tetap konsisten melakukan pembinaan di semua kategori yang memiliki potensi meraih medali pada Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) 2026 di Morowali.
“Kita tidak memakai atlet dari luar. Saya berharap agar kita menjaring anak asli daerah,” tegasnya.
Faisan juga meminta Pengkab PBSI melakukan pendataan atlet asli Parigi Moutong yang saat ini berada di luar daerah namun memiliki keinginan membela daerah asal pada Porprov Sulawesi Tengah mendatang.
Dalam kesempatan tersebut, ia memberikan apresiasi kepada para pengurus dan pelatih cabang olahraga bulu tangkis yang terus konsisten mengembangkan pembinaan hingga ke 23 kecamatan.
Menurutnya, kerja pembinaan yang merata akan menjadi pondasi kuat dalam memunculkan atlet-atlet berprestasi dari tingkat daerah.
Faisan kemudian menyinggung adanya ajakan dari sejumlah cabang olahraga untuk bergabung dengan kontingen Morowali.
Namun ia menegaskan bahwa proses perpindahan atlet tidak bisa sembarangan dilakukan dan harus melalui mekanisme resmi dari masing-masing pengurus cabang olahraga.
“KONI Parigi Moutong tidak akan memberikan rekomendasi kepada atlet yang mau pindah sebelum ada persetujuan dari pengurus,” tekannya.
Ia menjelaskan bahwa ketentuan tersebut telah diatur dalam AD/ART KONI pasal 57 ayat 5 dan 6, di mana seorang atlet dapat pindah daerah namun tetap dalam lingkup Provinsi Sulawesi Tengah dan harus memenuhi persyaratan organisasi.
“Harus kita gunakan atlet lokal. Ketika dia berprestasi maka itu akan menjadi kebanggaan kita, serta akan berpengaruh kepada jiwa dan mental tandingnya sehingga kita memiliki atlet yang benar-benar lahir dari daerah kita,” tambahnya.
Faisan turut menyinggung pengalaman pada ajang PON, di mana penggunaan atlet luar daerah meski menghasilkan kemenangan namun tidak memberikan kebanggaan emosional bagi masyarakat Sulawesi Tengah.
“Mari kita bersatu untuk mendukung persiapan kita menuju Porprov 2026,” tandasnya.








