banner 728x250

Anggota DPRD,Feny Kairupan Minta Prioritaskan Normalisasi Sungai di Kecamatan Ongka Malino

Anggota Komisi III Fraksi PDIP, Feny Kairupan saat RDP di DPRD Kabuapaten Parigi Moutong bersama Dinas PUPRP.Kamis (22/05/2025).Foto AZ

Parimo,Updatesulawesi – Komisi III DPRD Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, meminta pemerintah daerah melalui Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, dan Pertanahan (PUPRP) untuk memprioritaskan normalisasi sungai di Desa Malino, Kecamatan Ongka Malino. Permintaan ini disampaikan dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Dinas PUPRP pada Kamis (22/05/2025).

Anggota Komisi III Fraksi PDIP, Feny Kairupan, menyampaikan keluhan masyarakat Desa Malino yang mendesak adanya normalisasi irigasi akibat meningkatnya debit air sungai yang berdampak langsung pada lahan persawahan warga.

banner 728x90

“Ini sangat penting Pak, karena dampaknya ke persawahan masyarakat,” ujar Feny saat RDP berlangsung.

Baca berita lainnya :  Tambang Ilegal di Desa Torono Mentawa di Duga Milik Cawi,Ambon dan Kholik

Ia menjelaskan bahwa aspirasi tersebut merupakan hasil dari kegiatan reses yang dilakukannya, khususnya dari warga Dusun Trimurtasari, yang mengeluhkan pengikisan lahan sawah karena tidak terkendalinya aliran air irigasi.

Feny juga menyoroti hilangnya pagu anggaran untuk kegiatan normalisasi di wilayah tersebut akibat efisiensi anggaran pemerintah daerah.

Baca berita lainnya :  Hartono Dorong APH Atensi Dua Puskesmas 18 Miliar Yang Berpotensi Gagal Rampung

“Saya harap dinas terkait bisa mempertimbangkannya kembali, karena dulu anggarannya ada, tapi terpaksa dihapus akibat efisiensi,” katanya.

Menanggapi hal itu, Kepala Dinas PUPRP Parigi Moutong, Adrudin Nur, mengakui bahwa normalisasi sungai menjadi salah satu prioritas utama instansinya, terutama dengan meningkatnya intensitas hujan yang memicu persoalan serupa di berbagai wilayah.

Baca berita lainnya :  78 Suara Sah,Gazali Pimpin PGRI Parimo

“Kita lihat ke depan kondisi keuangan daerah. Apabila mencukupi, mungkin bisa kita lakukan,” tegas Adrudin.

Ia menambahkan bahwa kegiatan normalisasi membutuhkan alokasi anggaran yang cukup besar, apalagi saat ini banyak daerah juga mengalami persoalan serupa pada sistem irigasi dan aliran sungai.

Total Views: 1302

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *