
Parimo,Updatesulawesi — Kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) untuk komunitas penggerak literasi yang diselenggarakan oleh Balai Bahasa Provinsi Sulawesi Tengah resmi ditutup pada Kamis (12/06/2025).
Penutupan berlangsung di salah satu hotel di Kota Parigi dan dilakukan langsung oleh Widyabasa Ahli Madya, Songgo Siruah, yang mewakili Kepala Balai Bahasa Provinsi Sulawesi Tengah.
Bimtek ini merupakan bagian dari upaya meningkatkan kapasitas dan kompetensi komunitas literasi dalam menumbuhkan dan mengembangkan budaya membaca di tengah masyarakat.
Kegiatan tersebut telah berlangsung selama tiga hari, dengan melibatkan berbagai narasumber dan mitra lintas sektor.
Selama kegiatan, peserta dibekali dengan materi mulai dari manajemen komunitas literasi, penyusunan program, hingga strategi pengembangan kegiatan membaca yang berkelanjutan.
“Kegiatan ini ditujukan bagi komunitas yang aktif mendorong dan mengembangkan budaya membaca serta literasi. Kami berharap ini bisa menjadi proyek percontohan di daerah masing-masing,” ujar Songgo dalam sambutannya.
Selain narasumber dari Balai Bahasa Sulawesi Tengah, Bimtek juga melibatkan pelaku UMKM, perwakilan perbankan, Dinas Pendidikan, serta petani milenial, guna memperkaya wawasan peserta dari berbagai perspektif praktis.
Sesi diskusi dan berbagi pengalaman antar peserta turut menjadi bagian penting dalam memperkuat jaringan dan strategi kolaboratif antar komunitas.
Namun demikian, Songgo menyoroti minimnya dukungan konkret dari pemerintah daerah terhadap komunitas literasi. Ia menyebutkan bahwa selama ini dukungan yang ada masih sebatas pada tataran wacana tanpa realisasi yang maksimal.
“Kami berharap, dengan adanya kegiatan seperti ini, pemerintah daerah bisa lebih terlibat secara nyata dalam mendukung penguatan komunitas literasi,” harapnya.
Dalam kesempatan tersebut, Songgo juga mengumumkan adanya bantuan pemerintah melalui Badan Bahasa, yaitu bantuan senilai Rp50 juta per komunitas literasi, yang pendaftarannya masih dibuka hingga 13 Juni 2025. Selain itu, komunitas sastra juga berpeluang mendapatkan bantuan hingga Rp150 juta.
“Dengan berakhirnya Bimtek ini, para peserta diharapkan menjadi agen perubahan di daerah masing-masing, untuk meningkatkan minat baca dan memperkuat budaya literasi di tengah masyarakat,” tutup Songgo.