
Parimo,Updatesulawesi — Pemerintah Kabupaten Parigi Moutong (Parimo)secara resmi memberangkatkan 22 mahasiswa untuk melanjutkan studi di Politeknik Kesejahteraan Sosial (Poltekesos) Bandung.
Acara pelepasan yang digelar di Aula Mako dipimpin langsung oleh Wakil Bupati Abdul Sahid.
Menurut Sahid program ini merupakan langkah strategis Pemkab Parimo dalam menjawab tantangan pembangunan manusia, terlebih menghadapi era bonus demografi yang semakin nyata.
Ia menegaskan pemkab memandang pendidikan di bidang kesejahteraan sosial sebagai investasi jangka panjang untuk mencetak generasi muda yang tangguh dan berdaya guna.
“Kami tidak sekadar menguliahkan anak-anak. Ini adalah investasi sosial yang kami bangun demi menyiapkan kader perubahan di masa depan,” tegas Abdul Sahid,Kamis (31/07).
Ia menjelaskan bahwa seluruh mahasiswa yang diberangkatkan berasal dari berbagai kecamatan, dengan latar belakang keluarga prasejahtera dan tinggal di wilayah dengan tingkat kerentanan sosial tinggi.
Sahid menambahkan selama empat tahun ke depan, mereka akan menempuh pendidikan di bawah binaan langsung Kementerian Sosial RI.
Kemudian Kepala Dinas Sosial Parimo, Try Nugrah, turut menyampaikan bahwa program afirmatif ini telah membuahkan hasil positif dalam memperkuat kapasitas pelayanan sosial di tingkat daerah.
“Kita butuh SDM yang bukan hanya memiliki empati, tapi juga keahlian teknis. Mereka akan menjadi ujung tombak dalam pelayanan sosial berbasis komunitas,” terang Try Nugrah.
Ia menambahkan bahwa para lulusan Poltekesos nantinya diharapkan mampu menangani berbagai persoalan sosial seperti isu disabilitas, rehabilitasi sosial, hingga pemberdayaan masyarakat secara profesional dan berkelanjutan.
Try juga menyoroti data dari Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2024 yang mencatat bahwa Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten Parimo masih berada di angka 67,45 tertinggal dari rata-rata IPM provinsi yang mencapai 70,05.
Fakta ini, menurutnya, menjadi cermin pentingnya program-program afirmatif untuk mendorong kemajuan sektor sosial.
“Pendidikan ini bukan untuk kebanggaan pribadi semata, tetapi sebagai bekal membangun kampung halamannya. Kita ingin mereka pulang membawa ilmu dan semangat baru,” tutup Try Nugrah.