
Parimo,Updatesulawesi.id – Plt. Kalak Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Parigi Moutong (Parimo), Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng), Rivai, menyampaikan rencana normalisasi anak sungai di Kelurahan Bantaya, Kecamatan Parigi.
Langkah ini menjadi salah satu upaya pemerintah daerah dalam mengantisipasi ancaman banjir saat musim penghujan.
Rivai menjelaskan, normalisasi ini penting dilakukan mengingat beberapa titik aliran sungai di wilayah Bantaya mengalami pendangkalan.
Jika tidak segera ditangani, kondisi tersebut dapat memicu kebuntuan aliran air sehingga meningkatkan risiko meluapnya sungai.
“Musim penghujan biasanya membawa debit air yang cukup besar. Jika aliran terhambat, maka air akan mencari jalannya sendiri ke permukiman warga,” kata Rivai, Jumat (19/09).
Ia menuturkan akan menurunkan alat berat ke lokasi pada Sabtu (20/09).
Pengerjaan normalisasi ini dijadwalkan berlangsung selama tujuh hari, menyesuaikan dengan kondisi lapangan dan cuaca.
“Pekerjaan ini akan difokuskan pada titik-titik rawan yang selama ini sering menjadi penyebab genangan. Kami harap dengan adanya normalisasi, aliran sungai bisa kembali lancar,” tambahnya.
Selain normalisasi, ia juga mengimbau masyarakat untuk tetap waspada.
Rivai menegaskan pentingnya peran warga dalam menjaga kebersihan lingkungan, terutama dengan tidak membuang sampah ke sungai yang dapat memperparah pendangkalan.
Pihaknya juga telah berkoordinasi dengan pemerintah kelurahan setempat untuk membantu kelancaran pekerjaan.
Kolaborasi antara pemerintah daerah dan masyarakat diharapkan mampu meminimalisir dampak bencana yang kerap terjadi akibat curah hujan tinggi.
Normalisasi ini merupakan salah satu langkah preventif yang terus didorong BPBD Parimo.
Rivai berharap, upaya tersebut dapat mengurangi potensi kerugian material maupun nonmaterial yang sering dialami warga saat banjir melanda.
“Kami ingin memastikan masyarakat merasa aman dan terlindungi. Ini bagian dari tanggung jawab pemerintah daerah dalam menjaga keselamatan warga,” tandasnya.