banner 728x250

PETI Lambunu Diduga Dibekingi Oknum Bhabinkamtibmas, Nama Darto dan Ibu Temi Menguat

Salah satu alat berat yang sedang mengeruk lahan di lokasi PETI Tirtanagaya. Foto.AZ

Parimo, Updatesulawesi.id – Aktivitas Penambangan Emas Tanpa Izin (PETI) di wilayah Lambunu, Kabupaten Parigi Moutong, kian terang benderang dan memunculkan dugaan serius keterlibatan oknum aparat kepolisian.

Berdasarkan penelusuran sejumlah media di lapangan, dua nama pemodal tambang ilegal, Darto dan Ibu Temi, terverifikasi masih aktif beroperasi dan diduga kuat mendapatkan perlindungan dari oknum Bhabinkamtibmas Polsek Lambunu.

banner 728x90

Dugaan tersebut mengarah pada dua anggota Polsek Lambunu yang menjabat sebagai Bhabinkamtibmas, yakni Bripka I Dewa Gede Susadiana dan Bripka Andi Irsyak.

Keduanya disebut-sebut memiliki peran dalam praktik “bekingi” PETI yang telah berlangsung cukup lama dan merusak lingkungan serta tatanan sosial masyarakat setempat.

Nama Darto mencuat sebagai salah satu cukong utama PETI Lambunu. Ia disebut mengoperasikan sedikitnya empat unit ekskavator dalam aktivitas ilegal mining.

Baca berita lainnya :  Pemkab Parigi Moutong Tegaskan Dukungan untuk Program BERANI Sehat

Lokasi tambangnya berada di kawasan Pantat Kapal atau Cabang Dua Air, Desa Tirtanagaya, yang ironisnya berjarak tidak terlalu jauh dengan lokasi longsor maut yang menewaskan tujuh warga beberapa waktu lalu.

Sumber resmi yang meminta identitasnya dirahasiakan menyebutkan bahwa aktivitas PETI yang dikelola Darto telah berlangsung lebih dari satu tahun tanpa hambatan berarti.

Fakta ini memunculkan pertanyaan besar tentang lemahnya penindakan hukum, bahkan mengarah pada dugaan adanya perlindungan sistematis dari oknum aparat.

Selain Darto, nama Ibu Temi juga disebut mulai terlibat aktif dalam PETI Lambunu sekitar dua bulan terakhir.

Meskipun terbilang baru, pola operasional yang dijalankan dinilai cepat berkembang dan sulit disentuh, memperkuat dugaan adanya backing kuat di belakang aktivitas tersebut.

Baca berita lainnya :  TNI AL dan BI Lepas Ekspedisi Rupiah Berdaulat di Parigi

Dalam pengembangan informasi, sumber resmi media ini menyebut bahwa praktik pembekingan PETI Lambunu diduga tidak dilakukan sendiri.

Selain Bripka I Dewa Gede Susadiana, nama Bripka Andi Irsyak Bhabinkamtibmas di Desa Wanamukti juga disebut turut berperan.

Keduanya diketahui sebagai anggota aktif Polsek Lambunu.Saat dikonfirmasi melalui pesan WhatsApp, Senin (15/12/2025), Bripka I Dewa Gede Susadiana membantah keras seluruh tudingan tersebut.

“Saya tidak tahu soal pungutan tambang, Pak,” ujarnya.

Ia juga membantah pernah menerima setoran ataupun terlibat dalam pengaturan PETI.“Kenapa saya? Saya bukan penambang, saya juga tidak pernah naik ke lokasi,” sebuutnya.

Sementara itu, Bripka Andi Irsyak yang turut disebut dalam dugaan tersebut belum memberikan tanggapan hingga berita ini diterbitkan, meski telah berulang kali dihubungi oleh sejumlah media.

Baca berita lainnya :  Ribuan Simpatisan dan Relawan Berani Dukung Pasangan Nizar-Ardi di PSU Pilkada Parigi Moutong

Di sisi lain, Camat Bolano Lambunu, Sodik Hamzah, secara terbuka mengakui bahwa aktivitas PETI telah menimbulkan keresahan serius di tengah masyarakat.

“Warga kami gelisah, air irigasi sudah berubah jadi coklat susu. Ada video yang beredar di media sosial dan itu memang terjadi di wilayah kami,” ungkapnya, seraya berharap persoalan ini mendapat perhatian serius aparat penegak hukum.

Sikap berbeda ditunjukkan Kepala Desa Tirtanagaya. Saat dikonfirmasi, Selasa (16/12/2025), ia memilih menjaga jarak dari persoalan PETI di wilayahnya.

“Saya fokus pada program desa saja. Soal PETI itu kewenangan kepolisian,” ujarnya singkat.

Total Views: 85

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *