
Parimo,Updatesulawesi – Sekretaris Jenderal (Sekjen) Asosiasi Perkebunan Durian Indonesia (Apdurin), Aditya Pradewo, menyerukan kepada pemerintah untuk segera menemukan solusi atas penyakit bangkalan, yang selama ini menjadi tantangan besar bagi petani durian di Indonesia.
“Sejauh ini, kita belum bisa menemukan obat yang dapat mengatasi penyakit bangkalan itu,” ujar Aditya saat menghadiri pelantikan pengurus Apdurin Kabupaten Parigi Moutong (Parimo), Senin (13/01/2025).
Aditya menjelaskan bahwa penyakit bangkalan sering menjadi penyebab utama kematian tanaman durian di berbagai daerah, termasuk di Kabupaten Parimo.
Meski pertumbuhan tanaman durian meningkat hingga 20 persen setiap tahunnya, tingkat kematian tanaman akibat penyakit ini mencapai 10 persen.
Kondisi tersebut menyebabkan banyak petani kehilangan semangat untuk terus membudidayakan durian, meskipun durian merupakan komoditas potensial di sektor perkebunan.
Untuk mengatasi persoalan tersebut, Aditya meminta pengurus Apdurin Kabupaten Parimo yang baru dilantik agar aktif berkoordinasi dengan pemerintah daerah.
Ia juga mendorong pemerintah Indonesia untuk meniru metode pengobatan durian yang telah berhasil diterapkan di Thailand.
“Kami harapkan paling tidak pemerintah bisa mencontohi Thailand terkait cara pengobatannya,” tambah Aditya.
Lebih lanjut, ia mengusulkan agar Badan Pangan Nasional (Bapanas) dan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) turut melakukan penelitian guna menemukan solusi efektif terhadap penyakit bangkalan.
Selain mengupayakan solusi penyakit bangkalan, Apdurin merencanakan pendistribusian 5.000 hingga 10.000 bibit durian kepada petani pada tahun ini.
Program ini difokuskan kepada petani yang jumlah tanamannya masih sedikit, dengan target distribusi yang merata.
Tidak hanya itu, Apdurin juga akan memberikan sosialisasi intensif terkait tata cara perawatan tanaman durian yang baik kepada para petani.
Langkah ini bertujuan untuk meningkatkan hasil produksi durian di masa mendatang.
“Dengan program ini, kami berharap hasil produksi durian dapat meningkat dua kali lipat, sekaligus meningkatkan kesejahteraan petani,” ungkap Aditya optimistis.
Melalui berbagai program dan kerja sama lintas sektor, Apdurin berharap dapat memberikan kontribusi nyata dalam memajukan sektor perkebunan durian di Indonesia, khususnya di Kabupaten Parimo.
Sektor perkebunan durian yang lebih produktif dan berkelanjutan diyakini akan menjadi solusi untuk meningkatkan kesejahteraan petani sekaligus mendukung pertumbuhan ekonomi daerah.