
Jakarta,Updatesulawesi.id – Presiden Prabowo Subianto secara resmi melantik 25 pejabat baru di Istana Negara, Jakarta, Rabu (08/10).
Pelantikan tersebut meliputi sejumlah posisi strategis, mulai dari wakil menteri, kepala badan, komisaris lembaga negara, hingga gubernur dan wakil gubernur Papua.
Acara dimulai pukul 10.00 WIB dengan pembacaan Keputusan Presiden dan dilanjutkan pengambilan sumpah jabatan yang dipandu langsung oleh Presiden.
Dalam sambutannya, Presiden Prabowo menekankan bahwa para pejabat yang baru dilantik harus menunjukkan loyalitas, integritas, dan komitmen penuh untuk bekerja bagi kepentingan rakyat.
“Jabatan adalah amanah. Gunakan kekuasaan bukan untuk diri sendiri, tapi untuk bangsa dan negara. Kita harus bekerja cepat, efisien, dan transparan,” ujar Prabowo di hadapan para pejabat dan tamu undangan yang hadir di Istana Negara.
Sejumlah pejabat yang dilantik di antaranya Akhmad Wiyagus sebagai Wakil Menteri Dalam Negeri, Benjamin Paulus Octavianus sebagai Wakil Menteri Kesehatan, serta Dony Oskaria yang ditunjuk menjadi Kepala Badan Pengaturan BUMN (BP BUMN).
Sementara Aminudin Maruf dan Teddy Barata dipercaya sebagai Wakil Kepala BP BUMN, lembaga baru yang dibentuk untuk memperkuat pengawasan terhadap perusahaan milik negara.
Selain itu, Presiden juga melantik Matius Fakhiri sebagai Gubernur Papua dan Aryoko Alberto Ferdinand Rumaropen sebagai Wakil Gubernur Papua periode 2025–2030.
Keduanya diharapkan mampu mempercepat pembangunan dan menjaga stabilitas keamanan di Tanah Papua. Prabowo menegaskan bahwa Papua memiliki posisi strategis dan akan menjadi prioritas dalam pemerataan pembangunan nasional.
Dari jajaran lembaga keuangan negara, Anggito Abimanyu dilantik sebagai Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), didampingi Farid Azhar Nasution sebagai wakil ketua.
Anggota lainnya adalah Doddy Zulverdi, Ferdinan Dwikaroja Purba, Suminto, dan Aida S. Budiman. Pelantikan ini menandai upaya pemerintah memperkuat sektor keuangan dan stabilitas sistem perbankan nasional di tengah dinamika ekonomi global.
Selain jajaran kementerian dan lembaga, Presiden Prabowo juga melantik Dirgayuza Setiawan sebagai Asisten Khusus Presiden bidang Komunikasi dan Analisa Kebijakan, serta Agung Gumilar Saputra sebagai Asisten Khusus Presiden bidang Analisa Data Strategis.
Di bidang diplomasi, sebanyak 10 duta besar luar biasa dan berkuasa penuh (LBBP) turut dilantik untuk sejumlah negara mitra strategis Indonesia, termasuk Mesir, Qatar, Belanda, Vietnam, dan Malaysia.
Pembentukan Badan Pengaturan BUMN (BP BUMN) menjadi sorotan utama dalam reshuffle kali ini. Lembaga tersebut menggantikan sebagian fungsi Kementerian BUMN dan difokuskan pada pengawasan, tata kelola, serta efisiensi korporasi milik negara.
Presiden Prabowo menyebut langkah ini sebagai bagian dari “reformasi kelembagaan besar” guna memastikan perusahaan negara benar-benar memberikan manfaat bagi rakyat dan tidak disalahgunakan.
Pelantikan 25 pejabat ini menandai fase awal konsolidasi birokrasi di bawah pemerintahan Prabowo Subianto.
Dengan komposisi pejabat yang dinilai berpengalaman dan berlatar belakang profesional, pemerintah berharap percepatan program prioritas nasional dapat berjalan optimal.
Prabowo menutup pidatonya dengan pesan tegas: “Bangsa ini menunggu kerja nyata, bukan janji. Mari kita buktikan dengan tindakan.”








