
Parimo,Updatesulawesi.id – Masyarakat pesisir Kelurahan Bantaya, Kecamatan Parigi, Kabupaten Parigi Moutong (Parimo), menyuarakan keresahan mereka terkait abrasi pantai dan tumpukan sampah di muara sungai.
Aspirasi tersebut disampaikan saat kunjungan daerah pemilihan (Kundapil) Anggota DPRD Provinsi Sulawesi Tengah, Zalzulmida Djanggola, bersama Ketua Fraksi Gerindra DPRD Parimo, Faisan Badja, Senin (01/09).
Lurah Bantaya, Chairil, mewakili warganya menyampaikan bahwa talud atau dinding penahan abrasi sangat mendesak untuk segera dibangun.
Menurutnya, keberadaan talud bukan hanya mencegah erosi pantai, tetapi juga dapat memperindah kawasan pesisir sekaligus menahan sebaran sampah kiriman dari hulu sungai.
“Talud sangat berfungsi untuk menata wilayah sekitar muara. Sampah dari hulu pada musim hujan sulit diatasi bila sudah berserakan di pesisir pantai,” jelas Chairil.
Menanggapi aspirasi tersebut, Faisan Badja meminta Lurah Bantaya terus mengawal usulan agar dapat masuk dalam program pembangunan pemerintah daerah.
Ia menegaskan bahwa kebutuhan masyarakat pesisir harus menjadi perhatian utama.
“Kami minta lurah mengawal persoalan ini demi kepentingan warga Bantaya. Aspirasi ini akan kami dorong agar bisa masuk dalam program pembangunan,” tegas Faisan.
Faisan juga mengungkapkan bahwa pihaknya telah berkoordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang dan Pertanahan (PUPRP).
Ia menyebut, ada peluang pembangunan kawasan pesisir yang dapat diarahkan untuk Bantaya.
“Bantaya memang butuh perhatian khusus. Kami sudah komunikasikan dengan Kadis PUPRP terkait proyek pembangunan kawasan pesisir, dan kami siap mengawal agar Bantaya bisa masuk prioritas,” pungkasnya.