
Parimo, Updatesulawesi.id – Ketua KONI Kabupaten Parigi Moutong (Parimo), Faisan Badja, tampil sebagai salah satu tokoh sentral dalam Musyawarah Olahraga Provinsi (Musorprov) XIV KONI Sulawesi Tengah yang digelar pada Selasa (16/09).
Ia dinilai turut berperan besar dalam mendorong terpilihnya Muhammad Fathur Razaq sebagai Ketua KONI Sulawesi Tengah (Sulteng) periode 2025–2029.
Sebagai politisi Partai Gerindra sekaligus anggota DPRD Parimo, Faisan dikenal piawai membaca situasi politik maupun dinamika organisasi.
“Musorprov kali ini berjalan cukup dinamis, dan tentu butuh strategi komunikasi yang tepat agar semua bisa menerima hasilnya,” ujarnya,Kamis (18/09) di Parigi.
Proses pemilihan sempat diwarnai kebuntuan. Namun berkat komunikasi intensif, forum berhasil menemukan jalan tengah.
“Kami berusaha mencari titik temu agar Musorprov tidak berlarut-larut dalam perbedaan pendapat,” kata Faisan.
Menurutnya, keputusan aklamasi yang melahirkan kepemimpinan baru di tubuh KONI Sulteng sudah sesuai mekanisme organisasi.
“Kesepakatan itu menunjukkan bahwa olahraga di Sulteng bisa menjadi ruang pemersatu,” tegasnya.
Terpilihnya Muhammad Fathur Razaq juga menjadi sejarah baru karena ia merupakan ketua KONI provinsi termuda di Indonesia.
Faisan menilai, regenerasi kepemimpinan ini akan membawa napas segar bagi patriot olahraga Sulteng.
“Anak muda punya energi besar, dan itu sangat dibutuhkan untuk mendorong prestasi atlet kita,” ucap Faisan.
Ia menambahkan bahwa kepengurusan baru memiliki tantangan besar dalam mempersiapkan atlet menghadapi Pekan Olahraga Nasional (PON) XXII di NTT dan NTB tahun 2028.
“Persiapan harus dimulai sejak sekarang agar Sulteng bisa berbicara banyak di pentas nasional dan membawa segundang prestasi untuk daerah,” jelasnya.
Faisan juga menekankan pentingnya dukungan penuh dari semua pihak, baik KONI kabupaten/kota maupun induk cabang olahraga di 13 daerah yang ada di Sulteng.
“Kalau kita kompak, tidak ada yang mustahil untuk dicapai. Olahraga adalah kerja kolektif,” ungkapnya.
Lebih jauh, ia mengajak seluruh elemen untuk menyingkirkan ego sektoral demi kepentingan bersama.
Menurutnya, olahraga adalah simbol kebersamaan yang bisa melampaui perbedaan politik maupun latar belakang.
“Pesan saya sederhana,mari kita jaga persatuan dalam membangun olahraga Sulawesi Tengah. Dengan kebersamaan, prestasi akan lahir dan membawa kebanggaan bagi daerah ini,” tutup Faisan Badja.